Kendal, 31 Juli 2024 – Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Kendal.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) program percepatan penurunan stunting oleh TPPS Provinsi Jawa Tengah kepada TPPS Kabupaten, Kecamatan dan Desa berlangsung di Kecamatan Rowosari. Kegiatan ini dihadiri oleh TPPS Tingkat Kabupaten, Tingkat Kecamatan dan Desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Satgas Stunting Kabupaten Kendal.
Acara monev di buka oleh Camat Rowosari, Mahmud Eko Saputro, S.STP, yang menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada TPPS Provinsi Jawa Tengah danTPPS Kabupaten Kendal. Ketua Tim Monev Provinsi Jawa Tengah Yuli Arsanto menegaskan pentingnya monev ini untuk memastikan data stunting semakin tertata dan terfokus serta tingkatkan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim juga melakukan kunjungan lapangan ke Desa Bulak Kecamatan Rowosari untuk berinteraksi langsung dengan keluarga berisiko stunting.
Sesi selanjutnya adalah paparan oleh Sudarni, S.Sos, M.M, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) menjelaskan kondisi TPPS Kabupaten Kendal dalam penanganan stunting. Saat ini Kabupaten Kendal memiliki 2.355 kader TPK yang tersebar di 20 Kecamatan serta 286 Desa/Kelurahan. Tren prevalensi stunting di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan berdasarkan data SSGI dari 17,5% naik menjadi 22,4% di tahun 2023. Pemerintah berharap prevalensi stunting bisa turun mencapai 14% pada tahun 2024. Kabid KSPK juga menyoroti pentingnya intervensi melalui pola asuh, akses makanan tambahan, serta kerja sama dengan berbagai pihak termasuk sektor swasta dan perguruan tinggi. Berbagai inovasi sudah dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) berkolaborasi dengan berbagai pihak baik Pemerintah Daerah dan Pihak Swasta diantaranya program “JOKO TING-TING” Jogo Tonggo Atasi Permasalahan Stunting”
Diskusi yang dipandu oleh M. Iqbal Masruri dari PM SATGAS Stunting Provinsi Jawa Tengah, dalam diskusi banyak pertanyaan seputar keberlanjutan program, tantangan dalam pencapaian indikator, dan efektivitas Pemberian Makanan Tambahan. Berbagai solusi dan inovasi disampaikan untuk memastikan program penurunan stunting dapat berjalan optimal di Kabupaten Kendal.
Perjalanan berikutnya tim monev bergerak ke Desa Bulak, Kecamatan Rowosari untuk bisa berinteraksi secara langsungpada keluarga yang berisiko stunting telah menerima PMT dan intervensi lainnya, meskipun pemahaman mereka tentang stunting masih perlu ditingkatkan. Tim juga mencatat perlunya sosialisasi yang lebih intensif, terutama mengenai KB pasca persalinan.
Monev ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi saja, tetapi juga diskusi konstruktif antara Pemerintah Kabupaten Kendal dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat mendorong percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal.
Komentar Terkini
Tingalkan Komentar